Koperasi Adalah Tentang Masa Depan, Bukan Masa Lalu

Dunia saat ini dihadapkan dengan berbagai tantangan serius, mulai dari konflik berkelanjutan antara Rusia dan Ukraina yang merusak ekonomi Eropa selama 3 tahun, hingga kekerasan yang terus berlanjut antara Israel dan Palestina di sekitar Gaza. Di samping itu, langkah-langkah kontroversial Presiden Amerika saat itu, Donald Trump, seperti keluar dari WHO, menghentikan bantuan USAID, dan pemberlakuan tarif balasan kepada sejumlah negara termasuk Indonesia, menimbulkan dampak global yang signifikan, terutama terhadap perekonomian.

Tantangan Ekonomi Global

• Perang Dagang dan Tarif Amerika: Pemberlakuan tarif AS, termasuk yang mempengaruhi Indonesia, dapat menyebabkan pelemahan ekonomi dan nilai tukar rupiah, serta dampak negatif pada sektor seperti sawit, karet, tekstil, dan alas kaki.

• Krisis di Eropa: Konflik Rusia-Ukraina berdampak pada ketidakpastian ekonomi Eropa.

Potensi Dampak dan Tindakan

• Ancaman Terhadap IHSG: Penurunan nilai tukar dan tekanan eksternal dapat mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan bahkan menimbulkan penutupan pabrik serta PHK massal.

• Pilihan Strategis: Perlunya respons cepat dan tepat untuk mengurangi dampak negatif, serta kesiapan menghadapi kemungkinan melemahnya sektor riil.

Peluang dalam Krisis

• Cahaya di Tengah Gelap: Meski kondisi global menantang, sejumlah langkah dan kebijakan di tingkat nasional menawarkan harapan.

Upaya Presiden Prabowo

• Visi Koperasi dan Ekonomi Rakyat: Prabowo Subianto menonjolkan peran koperasi dalam pengembangan ekonomi, terutama untuk mensejahterakan rakyat kecil di pedesaan.

• Alokasi Dana dan Kebijakan: Pemisahan Kementerian Koperasi dari UMKM, alokasi kredit tambahan melalui LPDB, dan penghapusan hutang untuk UMKM dan koperasi menjadi langkah awal.

Program dan Realisasi

• Makan Bergizi Gratis (MBG): Fokus pada pemanfaatan bahan baku lokal melalui koperasi, sesuai dengan program unggulan yang diperintahkan untuk segera dilaksanakan.

• Koperasi Desa Merah Putih: Pembentukan koperasi di 70 ribu desa, termasuk kerjasama lintas sektor dan potensi investasi dalam dan luar negeri.

Keyakinan dan Dampak Positif

• Peran Danantara: Respon terhadap pasar modal terhadap pembentukan koperasi, serta arahan langsung dari Prabowo untuk mendukung program Koperasi Desa Merah Putih.

• Pengembangan Ekonomi Rakyat: Pemahaman akan peran koperasi sebagai medium peningkatan pendapatan dan penjamin ketersediaan barang, mengikuti jejak pemikiran Sukarno.

Harapan dan Tantangan

• Masa Depan Ekonomi Berbasis Rakyat: Langkah Prabowo yang mengusung koperasi sebagai model ekonomi berbasis rakyat menemui tantangan dalam mengubah paradigma dan menarik keyakinan yang luas.

Sejarah dan Inspirasi

• Semangat Gerakan Koperasi: Dibalik langkah Prabowo terdapat semangat untuk mengikuti jejak gerakan koperasi dunia, dan pembuktian bahwa model ini mampu mencapai kesetaraan dalam kepemilikan usaha dan peningkatan kesejahteraan.

Melalui upaya membangkitkan kembali peran koperasi sebagaimana yang dilakukan oleh Prabowo Subianto, diharapkan ekonomi Indonesia, terutama di pedesaan, dapat tumbuh berkelanjutan dan memberdayakan lapisan masyarakat yang lebih luas, sejalan dengan cita-cita untuk menjadikan koperasi sebagai tulang punggung ekonomi yang inklusif dan berdaya saing.